Belitung, gashnews.com – Bahaya bagi kesehatan yang ditimbulkan dari aktivitas meja goyang sangat banyak. Selain radiasi dari mineral ikutan pasir timah, debu partikel yang terbang akan menggangu sistem pernapasan, terutama paru-paru.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Beltim mencatat angka kasus kanker paru-paru dan cuci darah di Kabupaten Beltim cukup tinggi. Kasus ini ditenggarai maraknya aktivitas meja goyang yang berada di dekat permukiman warga.
“Penelitian dari Batan dulu sudah pernah. Namun indikasi dari adanya radiasi bisa terlihat, nanti akan ada penelitian lebih lanjut,” ungkap Kepala DLH Kabupaten Beltim, Novis Ezuar kepada Diskominfo Beltim, Senin (25/3/24).
Menurut Novis, paparan radiasi ini tidak akan langsung membuat seseorang langsung jatuh sakit. Namun secara perlahan akan merusak sel-sel dalam tubuh sehingga dalam jangka waktu bulanan hingga tahunan orang yang terpapar tersebut baru sadar.
“Radiasi dari mineral ikutan akan merubah sel-sel di tubuh kita. Setiap waktu jika terpapar terus akan berbahaya bagi orang beraktivitas atau berada di dekat meja goyang,” jelas Novis.
Selain itu juga bahaya dari debu partikel yang akan terhirup orang yang berada di dekat meja goyang. Diperkirakan debu ini bisa terbang hingga puluhan meter.
“Bayangkan kebanyakan yang bekerja di meja goyang itu tidak ada yang menggunakan masker atau alat pelindung diri. Debu partikel itu bisa sampai puluhan meter, terhirup atau masuk ke makanan dan minuman warga,” ujar Novis.
Untuk itulah Novis menekankan perlunya penataan kembali meja goyang yang ada. Sehingga bahaya yang mengancam bagi kesehatan warga dapat diminimalisir.
“Nanti kita perlu juga koordinasi dengan Bidang Penataan Ruang. Kita berharap aktivitas meja goyang ini hanya berada di lokasi tambang dan jauh dari permukiman,” harap Novis.
( SERLI AS )