Bangka Selatan, gashnews.com – Jual beli lahan di area pelabuhan antara pelabuhan feri dan pelabuhan Sadai menuju penutuk, kec. Tukak Sadai, kabupaten Bangka Selatan (Basel), kepulauan (Babel) kian bergulir hingga menempuh ke jalur meja hijau pengadilan perdata negeri Sungailiat.
Pasalnya lahan yang sudah puluhan tahun di duduki oleh puluhan para pedagang untuk mencari nafkah itu di gugat ke pengadilan oleh salah satu pemilik lahan yang mengklaim milik warisan peninggalan orang tuanya dulu.
Untuk itu Muhamad Rosidi salah satu aktivis warga negara Indonesia, menyuarakan hal ini dan mendampingi puluhan masyarakat di halaman kantor Bupati Bangka Selatan agar menemukan keadilan. Namun di sayangkan bupati tidak dapat hadir ke kantor, karna di informasikan oleh perwakilan nya sedang kurang enak badan, namun di arahkan ke rumah dinas nya .
Demikian Muhamad Rosidi mengucapkan terimakasih kepada Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid yang telah menerima para tamu audensi dengan baik dirumah dinasnya Bupati Bangka Selatan.
Rosidi menilai gugatan ini tidak singkron dengan surat sp3at yang dikeluarkan oleh pihak desa dan kecamatan sebagai acuan yang di gugat oleh munarik ke pengadilan.
“Munarik ini adalah salah satu orang yang di duga telah mengklaim lahan tersebut secara sepihak. Kenapa demikian, Karna dasar sp3at itulah yang menjadi dasar masyarakat ini di gugat ke pengadilan perdata Sungailiat. Jelas Rosidi kepada gashnews.com Senin, 30/10/2023
“Lahan yang di klaim oleh (Mr) cs itu berbatasan langsung dengan syabandar pelabuhan Sadai.
Sangat miris sekali di saat mereka di gugat pengadilan perdata Sungailiat oleh saudara (Mr) dengan gugatan materil 50 juta dan imateril nya 500 juta .
Kenapa demikian “Dikarenakan surat warisan dengan surat sp3at yang di terbitkan arah mata anginnya tidak sesuai,” Tambahnya
Harapan Rosidi bersama puluhan masyarakat desa Sadai melakukan audiensi kepada Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid agar mengevaluasi ulang surat sp3at yang telah di keluarkan oleh kades dan camat tukak Sadai itu.
“Ketika hal ini tidak di Endahkan, kalau memang ditemukan ketidaktelitian kami akan menempuh ke jalur yang lain,” tegas Rosidi
“Kemudian ada yang aneh dalam gugatan yang mereka layangkan ke pengadilan perdata Sungailiat. Karna ada nama-nama yang tidak terlibat dalam hal itu harus terseret ke pengadilan. Saya rasa itu aneh,” ucap Rosidi
“Lahan yang diduga sudah di terbitkan surat sp3at secara sepihak oleh pihak desa dan camat Tukak Sadai itu, telah di perjual belikan kepada salah satu pengusaha Toboali (AC), ” lanjutnya
“Dikatakan Rosidi dari pihak syabandar pun belum menandatangani surat sp3at tersebut,” tukas Rosidi
“Saya menduga kuat berdasarkan hasil kajian kami penerbitan surat sp3at ini diduga kuat pihak desa dan camat telah melakukan Maladministrasi,” pungkas Rosidi
Terutama Muhamad Rosidi mengucapkan terimakasih kepada Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid yang telah menerima para tamu audensi dengan baik dirumah dinasnya
Sementara itu Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid kepada wartawan ia mengatakan ” karena hal ini baru hanya sepihak saya belum bisa berkata banyak. Akan tetapi pak kades dan pak camat saya minta tolong di cek kembali.
“Saya minta pak camat lewat pak sekda kedua bela pihak dipertemukan ke saya, mungkin disitu akan ketemu titik berkeadilan dan kebenaran nya.
“Saya pikir semua harus menahan diri dulu. Karna sesungguhnya belum ada final Menurut saya ini masih ngambang,” Tambahnya
“Karna apapun hasilnya saya akan berada di tengah-tengah pada kebenaran. Pungkas Riza
Menanggapi polemik terkait penerbitan surat sp3at yang masih terkesan belum jelas itu , M amin sebagai kepala desa mengatakan” Sp3at itu sebelumnya saudara munarik datang ke kantor desa memperlihatkan surat warisan dari bapaknya minta tolong untuk dibuatkan surat Sp3at,” jelas M Amin
Hal ini telah beberapa kali kami lakukan mediasi ternyata awalnya masih bermasalah perhubungan dengan syabandar karna ada kiri dan kanan.
Begitu semua sudah selesai dan tidak ada Maslah dengan syabandar dan pelabuhan, untuk itu surat sp3at kami terbitkan.
Disinggung kapan surat di keluarkan? Amin kades lupa kapan surat sp3at tersebut dikeluarkan, yang jelas sudah beberapa bulan yang lalu.
Kemudian di singgung lagi berapa luas lahan tersebut? Amin kades juga lupa .
Amin sempat beberapa kali mengundang masyarakat untuk melakukan mediasi, sebenarnya masyarakat tidak mempermasalahkan karna hanya menumpang. Namun masyarakat hanya menuntut mau dipindahkan dari situ bangunan rumah-rumah kaing mereka tempati itu.
Kalau di usir sudah lumayan juga kurang lebih setengah tahun in,” tutup kades.
Sy