Bangka Selatan, gashnews.id – Beredar Pemberitaan hoaks kembali diduga dengan sengaja dilakukan oleh salah satu oknum wartawan yang ditujukan kepada beberapa orang masyarakat di kabupaten Bangka Selatan,” Kamis 23 mei 2024
Sikap arogansi penulis itu telah membuat resah bagi para pembaca di kabupaten Bangka Selatan. Lantaran pemberitaan hoaks itu diduga dengan sengaja dilakukannya tanpa berdasarkan bukti-bukti dan Narasumber yang belum pasti .
Dengan demikian tingkah profesional seorang oknum wartawan kembali di uji dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang jurnalis sesuai dengan kode etik jurnalistik (KEJ).
Apakah mereka tidak tau saat ini profesi seorang jurnalis sedang dirundung kesedihan lantaran rencana akan di terbitkan sejumlah Pasal-Pasal dalam RUU Penyiaran, yang mana akan berpotensi mengancam Kemerdekaan Pers di Indonesia.
Baru-baru ini Banyak rekan kita para jurnalis Babel sedang berjuang melakukan aksi memprotes dan menolak Draf Revisi Undang-undang Penyiaran yang dianggap akan mengancam kemerdekaan Pers di Indonesia.
” Sempat di beritakan di media sosial yang bertuliskan “dibalik punggung besi boy ada sosok Akong, kolektor tanpa tersentuh APH ?
Anehnya hal tersebut diberitakan mereka selalu kembali menduga ???
Padahal sempat mereka beritakan bahwa dugaan mereka itu tidak lah benar dan sempat tim dari kepolisian Bangka Selatan pun melakukan penyelidikan ke TKP tempat dimana mereka beritakan bahwa adanya aktivitas tambang tungau yang diduga menggarap hutan mangrove dan sejumlah nama yang diduga sebagai kolektor itu.
Tak sampai disitu saja, usai mereka beritakan ternyata kembali mereka seakan meragukan kenerja pihak kepolisian dalam melaksanakan tugas.
“Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh tim Jokers Basel, sejumlah aparat gabungan kepolisian polres Bangka Selatan melakukan penyelidikan sambangi kediaman boy dan ternyata dugaan dari salah satu pemberitaan tersebut tidak lah benar,” ujar narasumber yang enggan disebutkan namanya itu
“Di kediaman boy tidak tampak sesuatu yang mencurigakan, Setau kami si boy gak ada bang beli Timah apalagi si Akong,” tambahnya
Lucunya lagi kenapa Hingga sampai hari ini mereka tak henti-hentinya terus sempat menduga bahwa Boy dan Akong ini adalah peran penting dalam hal tersebut
“kami juga bingung mau jual kemana apalagi sekarang ini pekerjaan sangat sulit dan kalau bisa kami meminta kepada pemerintah agar memiliki solusi kepada kami yang di bawah ini,” pinta mereka para penambang tungau Rabu, 22/05/2024
“Dengan kompak nada yang sama mereka mengatakan “Kami juga nambang tidak di hutan bakau, bahkan bakau ini kami jaga dan pernah bersama kami menanamnya. Kalau gak bertambang tungau kami makan dari apa ,” Ucap mereka
” Tolong lah kami mau makan bukan mau kaya jadi kepada media yang memberitakan kami ini yang katanya menambang di bakaw itu tidak benar . Kami ini mau menghidupi keluarga anak dan istri kami. Tolong lah tolong lah tolong lah,” teriak penambang
Menurut informasi lokasi masyarakat bertungau pun jauh kurang lebih Dua kilometer dari hutan mangrove.
( Tim Jokers Basel )