Dugaan Air Warga Mengandung BBM, Uji Hidrotes Tidak di Temukan Kebocoran

Bangka Belitung448 Dilihat
banner 468x60

Gash – Dilansir dari Catatan-Merah.com, Pangkalanbaru, Bangka Tengah – Tim Teknik area Manager Retail Babel, buka suara terkait dugaan tercemarnya air di beberapa rumah warga di Desa Beluluk, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah oleh BBM. Selasa, (30/8/2024)

Independent contractor PT. Ardina Prima, Musa selaku tim tehnik menegaskan, sementara fenomena tersebut bukan akibat kebocoran SPBU 24.3311.15 yang letaknya tak jauh dari permukiman warga.

banner 336x280

Musa menuturkan, berdasarkan pemantauan di 7 sumur tengki SPBU juga tidak ada kontaminasi kebocoran.

“Sementara sejauh ini tidak ada kebocoran dari SPBU, pemeriksaan di 7 sumur pantau SPBU juga tidak ada kontaminasi,” ujarnya saat jumpa pers di areal SPBU.

Diduga Tercemar BBM Adeka Sangtraga Sales area manager retail Babel mengatakan, agar tidak lagi terulang dugaan tersebut, pihaknya akan berkomunikasi dengan dinas terkait dan pihak SPBU. Agar melaporkan dokumen-dokumen dukungan berpreodik, persemester maupun pertahun, agar pihaknya bisa mengantisipasi gejala-gejala kebocoran.

“Untuk ansipisainya, dokumen-dokumen dukungan itu penting, yang dilaporkan berpreodik, persemester maupun pertahun agar kita bisa mengantisipasi gejala-gejala kebocoran dari tengki dan sebagainya”katanya.

Untuk pencegahannya.’Kami akan bekerjasama dengan instansi terkait maupun DLH untuk merutinkan kembali yang sudah bagus. Bisa di perkuat, lagi dan tentunya akan berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH)”imbuhnya.

Menurutnya, Pihaknya masih terus memeriksa fenomena rumah warga terkontaminasi BBM dan menutup sementara SPBU 34.16317.

“Selanjutnya, selain instansi terkait kami akan berkoordinasi dengan APH dan terus melakukan tindakan lebih lanjut, dan SPBU ditutup sejak tanggal (17/7) hingga batas waktu belum bisa di tentukan, hingga hasil uji keluar dari dinas terkait, pemangku wewenang apakah SPBU sudah bisa beroperasi atau tidak,” pungkas Adeka.

Dikesempatan yang sama, menindak rangkaian kegiatan sebelumnya hasil dari laporan yang masuk pada 5/7/2024. Melalui Rewi. S, selaku Tim Gakkum DLHK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sekaligus yang mewakili DLHK Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menegaskan.

DLHK Provinsi Bangka Belitung dan DLHK Kabupaten Bangka Tengah sudah menurunkan Tim dalam rangka menindak lanjuti laporan yang masuk.

“Jadi hari ini rangkaian kegiatan selanjutnya yang menindaklanjuti laporan yang masuk.
Sebelumya, kami sudah beberapa melakukan beberapa penanganan-penanganan, hingga kini kami masih dalam tahap pengumpulan data dan konfirmasi.

Karena hal ini sudah tanggung jawab hukum yaa. Jadi kami tidak semerta-merta menindak hanya karena laporan masyarakat, kalau di sini sumbernya. Itu tidak bisa.

Kami harus betul-betul memvalidkan apakah terjadi bener kebocoran. Walaupun tadi sudah kita saksikan bersama, sudah kita uji 24 Jam tidak ada kebocoran. Namun kami akan melakukan tahab selanjutnya, mencari titik celahnya.

Walaupun tidak di temukan kebocoran, kami akan melakukan uji kembali. Uji tanah dan ART mengambil sample di beberapa titik agar nanti di uji lab kembali,”pungkas nya.

Tidak berhenti disitu, Rewi juga menegaskan, perizinan SPBU ini di terbitkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).

“Perlu digaris bawahi, perizinan ini di terbitkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Tengah.

Dalam hal ini kami membantu mereka melakukan pengawasan. Kami support kawan-kawan di Bangka Tengah, dan kami akan membantu mengawal kasus ini sampai tuntas.

Kami DLHK Provinsi khususnya, bekerja profesional dan objektif. Kami tidak bisa menganalisa sesuatu tampa data, hingga kami menemukan titik data itu sampai dimana, “tegas Rewi.

Terkait penanganan.

“Selain beberapa penganan yang sudah disebutkan, ada beberapa penanganan Darurat yang akan kita lakukan.

kita sedang mengupayakan, meminta bantuan ke Pihak Pertamina, juga Pengelola SPBU agar masyarakat mendapat bantuan.
Apakah berupa suplay air bersih, atau di buatkan sumur bor di rumah-rumah warga yang diduga terdampak. Dan hal ini sedang kami konsulidasi dengan masyarakat melalui Kepala Desa.

Harapan kami lebih cepat baik, supaya hal ini cepat tertangani dan terjawabkan.
Kami tidak akan berhenti disini, kami akan terus mengawal sampai tuntas dan betul-betul memastikan sumbernya berasal dari mana.

Untuk sementara, seperti yang kita saksikan, hasil dari hidrotes tidak terjadi kebocoran dan itu masih tersegel.

Dan terkait uji tanah dan uji ARD selanjutnya akan kita bawa ke lembaga uji lab yang terakreditasi di luar pulau Babel, Karena DLHK khususnya Babel belum ade alat untuk menguji hal ini,”Terang Rewi.

Sebelumnya, heboh pengakuan warga sekitar, yang mempersoalkan air di rumahnya tercampur BBM, berbau menyengat seperti Pertalite yang diduga akibat adanya kebocoran penampungan Tengki BBM di bawah tanah.

Namun hal ini diduga di mafaatkan oleh pihak lain yang dengan sengaja memperlintir penggiringan opini melalui pemberitaan yang tidak berimbang. Yang berbunyi.

“DLH Bangka Tengah Dan DLH Babel Arogan, Karena Tidak Transparan Atas Hasil Uji Lab”

Namun hal ini di sanggah oleh Rewi. Pasalnya produk pemberitaan tersebut tidak objektif dan terkesan menggiring opini.

“Saya berharap ke teman-teman wartawan agar lebih objektif, jangan menggiring opini kepada sesuatu hal yang belum tentu begitu adanya.

Bantu kami, masukan dan saran dari pihak pelapor dan juga lembaga yang kompetensi lainya termasuk media, Berikan informasi ini seterang – terangnya kepada masyarakat, bahwa disini kami tidak ada keberpihakan kepada siapapun.

Tidak berpihak kepada pelapor juga kami tidak berpihak kepada terlapor. Kami inginnya berjalan sesuai koridor kami, Ingin memastikan sumber cemana di mana?

Kami harap, bantu kami, dukung kami, kita selesaikan masalah ini sampai selesai. Supaya ada solusi terbaik bagi masyarakat dan juga bagi pihak pengelola.

Saya pastikan terkait berita viral kemaren, “itu tidak benar” Saya pastikan saat itu tidak ada media. Dan kedatangan kami saat itu, untuk mengambil uji sample sebagai pembanding.

Karena dasarnya kami di undang, diminta. Karena yang dilakukan sebelumnya pada tahun 2023 tidak sesuai yang diharapkan. Jadi kami melakukan uji sample kembali.

Ternyata kami tidak di perkenankan untuk itu, sehingga muncullah opini seperti yang berkembang saat ini dan itu bukan berasal dari pernyataan kami.

Kami harap media menyajikan berita yang berimbang sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ) seorang wartawan,”tutup Rewi.

(Redaksi/ penulis Abie )

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *