GASH – Setelah sekian lama fakum, kini Gashnews kembali hadir menghibur liburan kawan-kawan melalui lantunan sajak irama pantun Habang tentunya menggunakan bahasa khas Habang, Toboali, Bangka Selatan
Pantun yang dibawakan bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya Melayu, khususnya di Bangka Selatan.
Sebab, pantun sejak dahulu kala telah menjadi bagian dari denyut nadi masyarakat, baik dalam pergaulan, petuah, hingga acara adat.
Kali ini, kawan-kawan masih tetap disuguhi pantun karya Bang Yoelch, yang terus konsisten melestarikan budaya Melayu lewat rangkaian kata penuh makna. Pantun-pantun ini tidak hanya berisi hiburan, tetapi juga sindiran halus terhadap kehidupan sosial, politik, hingga nasihat menjaga silaturahmi.
Ari Jum’at Maulid Nabi…
Malem Sabtu urang cin rebut…
Kegawen dunio jangan nue nyabi…
Dak taken nyabe hebile di cabut…
Pakai kemija behepan katun…
Di adep kaco hare begaya…
Tutur kate sopan santun…
Biar tejago adat budaya…
Ume berasal dari kate huma…
Batang padi di hebut jerami…
Tando urang agik beragama…
Tetep nyambung silaturahmi…
Kebies nue maen hape…
Kepale peneng minom lah Antimo…
Men di tanya kini musim ape…
Pasti di jawab musim be demo…
Gi manceng ke hungai balar…
Dapet ikan kakap puteh…
Demo demo dak pakai kelar…
Pejabat Ken rakyat hame leteh…
Melalui pantun-pantun inilah, Gashnews ingin kembali meneguhkan identitas budaya Melayu sebagai warisan berharga yang tak boleh hilang ditelan zaman. Sekaligus menjadi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan suara hati, entah lewat senda gurau, sindiran, maupun kritik sosial.
dengan ini, Gashnews juga membuka kesempatan bagi kawan-kawan yang ingin melantunkan pantun untuk dimuat di link edisi. Silakan hubungi kontak yang tersedia 085369423217 , karena pantun bukan hanya milik masa lalu, melainkan juga suara hati untuk hari ini dan esok.