GASH – Puluhan massa menggelar aksi demonstrasi menuntut penyelesaian sejumlah persoalan di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) pada Jumat (5/9/2025) sekira pukul 11.00 WIB. Aksi yang dipusatkan digedung DPRD Basel ini mendapat pengamanan ketat dari ratusan aparat gabungan TNI dan Polri.
Meski berlangsung kondusif, suara lantang massa menyuarakan berbagai persoalan krusial di daerah, mulai dari pemangkasan tunjangan dinas luar anggota DPRD, dugaan proyek bermasalah, hingga kisruh keberadaan Hutan Tanam Industri (HTI) yang dinilai merugikan masyarakat.
Meski demikian, jalannya aksi di Bangka Selatan tetap berlangsung damai, tanpa insiden yang mengarah pada tindakan anarkis. Aparat gabungan terlihat sigap mengawal hingga massa membubarkan diri dengan tertib.
Namun, ada pemandangan berbeda yang justru menjadi sorotan publik.Pasalnya rumah mewah dua lantai milik Ketua DPRD Bangka Selatan, Erwin Asmadi, yang berlokasi di jalan teladan, kelurahan Teladan, tampak ditutupi pagar pembatas berbahan triplek menyerupai perisai hingga menjadi bahan perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Langkah itu memunculkan sebuah fenomena baru yang terjadi di kota Toboali. Seakan mencerminkan kekhawatiran pribadi dari seorang pimpinan legislatif akan kemungkinan munculnya aksi spontan di sekitar kediamannya.
Meski demikian, Erwin Asmadi menepis anggapan tersebut. Kepada awak media, ia menyebut bahwa pemasangan pagar hanyalah bentuk antisipasi semata.
“Sebagai antisipasi bae, dak bermaksud ape-ape, sedia payung sebelum hujan. jika di kamus bahasa Indonesia (Sebagai antisipasi aja, tidak bermaksud apa-apa, Sedia payung sebelum hujan),” Kata Erwin Asmadi, Jum’at, 5 September 2025 malam
Pada saat disinggung Apakah ada kaitannya dengan aksi demonstrasi hari ini, sehingga pak ketua pasang pagar pengamanan ?
Dak juga , krn ade yg nk di selesaikan finising bae. Kalau dalam kamus bahasa Indonesia artinya (Gak juga , karna ada yang mau di selesaikan finising aja),” kata ketua dewan Erwin Asmadi