Bangka Belitung, gashnews.com – pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menetapkan target ambisius untuk mencapai pendapatan dana bagi hasil penjualan biji timah sebesar Rp1 triliun pada tahun 2024. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Bangka Belitung, M Haris, yang juga menjabat sebagai Pejabat Bupati Bangka di Sungailiat. Meskipun target tersebut bergantung pada volume produksi mineral timah yang dijual di pasar global oleh PT Timah Tbk, M Haris berharap dapat tercapai.
Dana bagi hasil dari sektor mineral dan bantu bara (minerba) yang terkumpul oleh pemerintah provinsi akan dibagikan kembali ke kabupaten atau kota penghasil biji timah dengan perhitungan tiga persen. Menurut M Haris, dana bagi hasil dari sektor minerba sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan pembangunan di daerah.
Dia juga menyarankan pemerintah daerah tingkat kabupaten atau kota untuk tidak hanya mengandalkan pendapatan dari bagi hasil, tetapi juga harus menggali potensi ekonomi lokal. Meskipun beberapa smelter di wilayah itu disita oleh Kejaksaan Agung karena kasus komoditas timah, M Haris menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan langsung mempengaruhi pendapatan daerah. Pendapatan daerah di Bangka Belitung dihasilkan dari berbagai sektor pajak, bukan hanya dari sektor minerba.
Namun demikian, dampaknya mungkin terasa pada perekonomian karena kemungkinan terjadinya penghentian tenaga kerja di smelter yang disita. Meskipun demikian, M Haris menyatakan keyakinannya bahwa potensi sumber daya alam yang berkelanjutan di Bangka Belitung masih dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti sektor pertanian, perkebunan, perikanan, sektor pariwisata, UKM, dan sektor lainnya.
Sumber Artikel berjudul “Babel Menargetkan Pendapatan Bagi Hasil Timah Rp1 Triliun”, selengkapnya dengan link: https://bangkabelitung.pikiran-rakyat.com/babel/pr-3808039213/babel-menargetkan-pendapatan-bagi-hasil-timah-rp1-triliun-detikperisyiwa.co.id.ptysh
( SERLI AS )
