GASH – Sehari Pasca api melahap bangunan dan perlengkapan milik PT Swarna Nusa Sentosa (SNS), waktu seakan mengajarkan bahwa setiap bara amarah pada akhirnya mencari jalan menuju reda. Sabtu pagi menjadi saksi awal mula ketegangan, dan hingga Sabtu siang (30/08/2025), suasana perlahan kembali menemukan keseimbangannya pada hari ini Minggu, (31/08/2025).
Dari puing-puing yang hangus, tersisa pesan bahwa, Api tak hanya membakar, tapi juga mengingatkan bahwa di balik gejolak, selalu ada ruang untuk menata ulang kehidupan.
Kerugian miliaran rupiah yang ditaksir pihak perusahaan akibat amukan massa sekitar 500 orang itu, menjadi cerminan bagaimana para investor dilanda kekhawatiran. Di wilayah tersebut, keseimbangan antara masyarakat dan pengusaha tak kunjung menemukan titik temu.
Konflik ini terungkap kembali dengan dugaan motif lama dugaan persoalan Hak Guna Usaha (HGU). Hal itu disampaikan Camat Kepulauan Lepar, Feri Edward, kepada gashnews.com, Minggu (31/8/2025) pagi.
“Motif diduga permasalahan HGU sawit,” ujar Feri Edward.
Ia juga menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi di dua lokasi berbeda.
“Kalau kantor di wilayah Desa Penutuk, dan kalau alat berat di wilayah Tanjung Labu,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah ada potensi kejadian serupa kembali terulang, Feri Edward tak dapat memberikan prediksi. Namun, ia menegaskan harapannya agar insiden seperti ini tidak kembali terjadi.
“Kalau memprediksi kami tidak bisa, tapi harapan kami tentu tidak ada lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Erwin Asmadi selaku Ketua DPRD Kabupaten Bangka Selatan mendapat desakan dari Macab Pemuda Panca Marga (PPM) Bangka Selatan untuk hadir di tengah masyarakat. Kehadiran wakil rakyat itu diharapkan mampu menjadi jalan penyelesaian dari persoalan yang kian meruncing.
