Gash – Pasca Viral di media sosial atas komentar yang di anggap tidak etis bagi warga keturunan etnis Tionghoa, Pemilik akun TikTok yang bernama Mehoa gerak cepat mengklarifikasi dengan mengunggah vedio permohonan maaf terhadap masyarakat Bangka Belitung terkhususnya warga keturunan etnis Tionghoa.
Diketahui Mehoa ini adalah oknum Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. sebagai oknum Anggota dewan perwakilan rakyat seharusnya memberikan contoh yang baik dalam mewakili, merangkul, memotivasi dengan sikap dan tutur kata yang bijak.
Sebab, dirinya duduk sebagai anggota dewan perwakilan rakyat tidak terlepas dari doa dan dukungan dari masyarakat. Dengan harapan dirinya dapat menjadi contoh agar dapat menjadi panutan dan menjadi harapan dalam mewakili suara rakyat. Apalagi dirinya sebagai anggota DPRD provinsi Kepulauan Bangka Belitung digaji oleh negara yang juga bersumber dari uang rakyat serta mendapatkan fasilitas yang cukup istimewa serta berbagai tunjangan.
Sebagai oknum anggota perwakilan rakyat Terkait hal tersebut, dikabarkan Mehoa telah memberikan pernyataan sikap permohonan maaf atas komentarnya yang di anggap tidak layak.
“Selamat malam bapak-bapak, ibu – ibu spradik dimanapun berada terutama kepada etnis Tionghoa gak hanya yang ada di Bangka. Saya mehoa minta maaf kepada yang telah melihat konten mehoa kata – kata yang di anggap tidak layak mudah-mudahan kedepannya lebih bijak lagi dalam berkomentar,” ucap mehoa
Atas komentarnya yang sontak dibuat heboh tersebut, Banyak pihak menilai jika di telaah sangat tidak etis sehingga mengundang reaksi negative bagi masyarakat terkhususnya bagi para warga keturunan etnis Tionghoa di Bangka Belitung.
Percikan api tersebut Bermula pada saat mehoa membalas komentar Tonychandra yang bertuliskan ” Pak molen lah banyak Bawak perubahan kira a (Pak molen sudah banyak bawa perubahan sekiranya) kemudian komentar tersebut dijawab oleh Mehoa dengan kata ” Harap Maklum, thongin kite juga motito, mereka Pajo kue”
Menurut sumber “Harap Maklum, Thongin Kite juga motito, mereka pajo kue,” jika di artikan kedalam bahasa Indonesia (Harap maklum, Orang Suku/ras kita juga tidak tau banyak, Mereka Makan kue)
“Mulut mu harimau mu,” ujar netizen. Atas komentarnya Mehoa tersebut, sontak saja menjadi viral.
Bagi masyarakat Bangka Belitung pasti tidak asing lagi terdengar di telinga dengan pribahasa kata bahwa “Thongin Fangin jit Yong” sebutan ini sangatlah akrab di telinga masyarakat Bangka Belitung yang terkenal dengan toleransi nya yang tinggi terhadap seksama.
“Yah mungkin mehoa lupa ya Dengan sebutan akrab Thongin fangin jit yong,” Ujar salah satu sumber thongin di Sabang
Terkait hal tersebut, Melalui pesan WhatsApp awak media kembali konfirmasi kepada Mehoa untuk penuhi hak jawabnya sebagai narasumber, namun sampai saat ini mehoa belum memberikan respon hak jawabnya sebagai narasumber. Senin, 02/12/2024
(Sy)