GASH – Ketua DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Erwin Asmadi, mendapat kritik pedas dari salah satu pemuda berprestasi Bangka Belitung, Falih Nasrullah H.S., M.Si.
Falih, pemuda yang pernah terpilih sebagai delegasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mewakili Indonesia dalam Young Engineers of ASEAN of Federation Engineering Organization (YEAFEO), juga aktif di Forum Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FIM-PII) Bangka Belitung itu menilai langkah Ketua DPRD Basel menutup rapat rumah dengan pagar triplek justru membatasi ruang aspirasi masyarakat.
Kabarnya, Rumah Mewah pribadi milik ketua DPRD kabupaten Bangka Selatan itu terletak di Jalan Teladan, kelurahan Teladan, baru saja usai di renovasi.
Menurut Falih, Dengan menutup rapat rumah dengan pagar triplek, alih-alih untuk menghindari tindakan anarkis pada saat bertepatan demo di kantor DPRD Kab. Bangka Selatan (kemarin) pada tanggal 5 September 2025.
“Langkah Ketua Dewan Kab. Bangka Selatan justru menyikapi barisan pendemo sebagai kecenderungan politik menghina “insult politics” menempatkan aspirasi publik sebagai sesuatu yang bodoh, dangkal, atau tidak berdasar,” Kata Falih
“Tindakan yang di ambil oleh Ketua Dewan sudah menghakimi kritikus / sebagai “musuh” yang harus didiskreditkan, bukan sebagai mitra dialog yang memiliki hak untuk bersuara,” Tambah Falih
Lebih lanjut ia menilai tindakan ini adalah Seolah-olah tidak butuh antitesis dan agen kritik dalam setiap tindakan yang akan diambil. Padahal hal tersebut mencakup berbagai hal, baik dari sisi sosial maupun ekonomi di Bangka Selatan saat ini.
“Seharusnya, mendengarkan aspirasi masyarakat adalah salah satu tugas utama seorang wakil rakyat. Salah satu cara yaitu berdialog langsung dengan masyarakat merupakan langkah efektif untuk memahami kebutuhan dan keluhan yang ada, agar dapat menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran,” Jelas Falih
“Dan pada hakikatnya keberhasilan dalam menyerap aspirasi masyarakat akan sangat berpengaruh pada kualitas kebijakan yang dihasilkan. Sehingga program-program pembangunan di Kab. Bangka Selatan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat,” Pungkas Falih
Diberitakan sebelumnya, Erwin Asmadi ketua DPRD kabupaten Bangka Selatan membantah kontroversi terkait triplek semacam perisai pembatas tersebut, ia menyebut bahwa pemasangan pagar hanyalah bentuk antisipasi semata.
Ia mengatakan Sebagai antisipasi, tidak bermaksud apa-apa, Sedia payung sebelum hujan karena ada yang mau di selesaikan finising.
Editor: Sony