Miris Nasib Nelayan Terkena Ulat Bulu Minta Bantuan Kepada Pengelola Kompensasi KIP Ternyata Di Abaikan

Bangka Selatan91 Dilihat
banner 468x60

Bangka Selatan, gashnews.com – Sungguh Tega jika benar pengelola kompensasi KIP (Kapal Isap Produksi) mengabaikan permohonan bantuan dari nelayan saat terkena musibah akibat terkena sengatan ulat bulu Laut . Peristiwa ini terjadi sekitar beberapa bulan lalu sebelum menjelang Pemilu, parit 5 Toboali kabupaten Bangka Selatan, kepulauan Bangka Belitung.

 

banner 336x280

“Pada saat hendak mau pergi melaut untuk mengais rejeki nelayan tersebut terkena sengatan ulat bulu laut yang mengakibatkan luka bengkak dan berbisa di tangan nya, sehingga dirinya  harus istirahat dan tidak melaut beberapa hari . “Ya ada salah satu Nelayan kami tanjung kubu terkena sengatan ulat bulu laut, kami pernah meminta bantuan kepala pengelola kompensasi KIP tersebut, namun sangat di sayangkan permohonan bantuan pertolongan kami di abaikan begitu saja,” Beber Rozi bersama para teman-teman nya tanggal 25/03/2024 malam

Perlu di simak, Ulat bulu laut adalah spesies cacing laut bagian dari famili amphinomidae dengan nama ilmiah Chloeia Flava, spesies ini dikatagorikan sebagai berbahaya, untuk itu terkena sengatan dari ulat bulu ini perlu bantuan medis secara khusus .

 

Gerah dengan ulah para pengelola kompensasi yang terkesan masa bodoh dan semaunya saja, untuk itu mereka para nelayan kubu melakukan Aksi Bentangkan spanduk bertuliskan penolakan KIP dan TOLONG KAMI KEJAGUNG. Aksi ini di lakukan oleh sejumlah para penggerak koperasi nelayan tanjung kubu makmur hingga menjadi buah bibir di berbagai kalangan publik.

 

Tidak hanya itu saja, Aksi yang dilakukan mereka ini bukan tanpa alasan yang tak jelas, Lantaran ada beberapa tuntutan lain dari mereka dan keluhan yang di anggap hak kewajiban mereka sebagai nelayan warga sekitar seakan di abaikan.

 

Mereka mempertanyakan bagaimana proses masuk nya KIP di wilayah perairan laut tanjung kubu dan meminta kejelasan kompensasi secara tranparansi serta mereka sebagai warga nelayan sekitar tidak di libatkan dalam proses jasa pengangkutan timah hasil dari produksi KIP tersebut.

 

“Kami anggap ini tidak adil kenapa, Setelah kami melakukan aksi pembentangan spanduk penolakan dan sebagainya baru lah kami seakan di bujuk rayu untuk di ikut di libatkan dalam aktivitas jasa pengangkutan timah hasil produksi tersebut. Pantauan kami Selama ini kenapa orang dari luar kampung kami yang hanya di libatkan. Tegas Rozi

 

“Terhitung kurang lebih 5 bulan aktivitas KIP beroprasi di wilayah laut tanjung kubu, untuk itu kami sebagai nelayan tanjung kubu mempertanyakan kejelasan kompensasi yang diduga kata nya ada fee Rp 3000 (Tiga ribu) per SN yang di janjikan kepada mereka. Hal tersebut di saksikan oleh sejumlah para kelompok nelayan dan juga RT setempat,” jelas Rozi

“Warga atau sebagian nelayan hanya di bagikan bingkisan berupa sembako senilai Rp. 150.000 ribu rupiah perbulan Dan itu juga tidak semua masyarakat atau nelayan yang menerima. Termasuk Saya sebagai ketua nelayan tidak pernah menerima apapun. kemudian saya nilai itu tidak cukup mensejahterakan nelayan dan masyarakat setempat,” Papar Rozi

“Permintaan nelayan seperti jaring dan sebagainya itu pun agak sulit kami terima dan itu kami harus berteriak terlebih dahulu baru di endahkan,” Ucapnya

Terhembus beberapa nama terselubung yang memiliki peran penting sebagai pengelola kompensasi tersebut, Ry, MR, AGM,” Hembus Rozi

Menggantungkan hidup sebagai nelayan, Kini Rozi selaku ketua koperasi nelayan tanjung kubu makmur bersama kelompoknya menaruh harapan agar keinginan dan hak mereka sebagai nelayan dan masyarakat setempat mendapatkan keadilan .

Jika tidak di endahkan, Rozi bersama kelompok nelayan kubu akan memperjuangkan hak mereka sebagai nelayan ke Polda Kepulauan Bangka Belitung.

Awak media sempat konfirmasi dan berkomunikasi melalui pesan singkat WhatsApp kepada Mr yang diduga kuat memiliki peran penting sebagai pengelola kompensasi tersebut, Namun sangat di sayangkan belum ada jawaban yang pasti terkait hal tersebut.

“Assalamualaikum ijin kami mau mempersiapkan untuk berbuka dulu nanti kami hubungi usai Maghrib,” ujar MR ,Kamis 21 Maret 2024,” kata Mr

Di hari yang sama awak media konfirmasi kepada AGM, Namun AGM lebih terkesan memilih Bungkam tidak memberikan stagmen terkait hal tersebut.

PT Timah Tbk merupakan sebuah perusahaan besar produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran yang merupakan bagian dari MIND ID

Sebagai perusahaan besar yang bergerak di bidang pertambangan, PT Timah Tbk telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat Bangka Belitung seperti, Malaksanakan kegiatan sosial, penyaluran kompensasi, CSR dan sebagainya. Hal tersebut dapat di buktikan di berbagai terbitan media sosial online maupun cetak dan di kehidupan nyata sehari-hari.

Meskipun demikian, Atas aksi mereka para nelayan tanjung kubu, PT Timah seakan di terpa rasa malu yang mana Diduga akibat ulah para pengelola kompensasi tersebut.

Sementara itu guna penyeimbangan berita awak media mencoba konfirmasi kepada Anggi Siahaan selaku Humas PT Timah Tbk, Namun sangat di sayangkan Anggi selaku Humas belum memberikan jawaban apapun.

Dari beberapa nasumber tersebut awak media telah menghubungi dan meminta konfirmasi guna penyeimbangan berita, namun sangat di sayangkan hingga saat ini awak media belum mengantongi jawaban apapun kepada yang terkait.

 

Hingga berita ini di terbitkan awak media akan menunggu konfirmasi lebih lanjut kepada yang terkait, guna pengembangan dan penyeimbangan berita,”( Sy Tim Jokers) Toboali, Bangka Selatan, kepulauan Bangka Belitung, Rabu 27/03/2024

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *