GASH – Kasus dugaan penganiayaan terhadap enam anak baru gede (ABG) berinisial, RP, R HS, Mar, RG, RG, PR , kini mencuat dan menjadi perhatian publik. Peristiwa bermula saat para ABG tersebut sedang bermain petasan. Diduga, petasan yang mereka nyalakan meluncur ke arah jalan raya, tepat ketika diduga ada beberapa oknum aparat penegak hukum (APH) anggota Polri yang sedang lewat.
Akibat insiden itu, para ABG tersebut kemudian dikejar hingga ke wilayah Kurau, Kabupaten Bangka Tengah. Dari peristiwa tersebut, Tomi salah satu dari orang tua korban mengaku anaknya mengalami tindakan yang berujung pada luka lebam, khususnya di bagian mata dan beberapa anak yang lainnya mengalami luka-luka.
Tomi, warga Jalan Bukit Permai, Toboali, yang juga ayah dari Rendra Pratama (17) seorang Pembalap grastrack talenta muda berbakat asal Bangka Selatan yang mana merupakan salah satu terduga korban, menuturkan kepada Gashnews bahwa ia tidak menerima perlakuan yang dialami anaknya.
“Awalnya mereka hanya main petasan, lalu petasan itu meluncur ke jalan. Kebetulan ada anggota diduga oknum Polri, sehingga anak-anak ini dikejar dengan motor, dari Penyak sampai ke Kurau sesampai nya di kurau kedapatan mereka langsung di bantai,” ujar Tomi Minggu (14/09/2025) sore
“Nah sesampainya lari sampai di kurau menurut kata anak saya tanpa kata-kata beberapa anak itu langsung di gebukin secara brutal termasuk anak saya yang menyebabkan luka lebam di bagian mata dan hal ini sudah kami lakukan visum semua anak-anak itu,” beber Tomi
“Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu, apalagi sampai ada luka lebam di bagian mata. Kami bersama orang tua lainnya telah menempuh jalur hukum untuk mendapatkan keadilan,” tegas Tomi.
Kasus ini disebut-sebut sudah masuk dalam laporan ke Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada hari Sabtu tanggal 13 September 2025. Tomi orang tua korban berharap ada keadilan dan tindakan tegas atas dugaan perlakuan tak wajar tersebut.
“Kami sudah melapor ke Polda Babel pada hari Sabtu tanggal 13 September 2025 dan laporan kami diterima. Kemudian besok Senin kami akan menghadap lagi,”ucap Tomi
Hingga berita ini diterbitkan, Gashnews masih terus menggali informasi lebih lanjut. Semua pihak berharap persoalan ini dapat ditangani dengan bijak, tanpa ada yang dirugikan, karena di mata hukum Republik Indonesia setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama.