Gash – Disaat pihak perusahaan PT Timah Tbk berkomitmen akan memberantas pertambangan ilegal mining dilaut Sukadamai DU 1546 dengan berbagai upaya yang telah dilakukan serta himbauan bagi para penambang ilegal yang bertujuan untuk dapat menyelamatkan aset negara, Namun hal tersebut seakan tak membuat efek jerah bagi para penambang untuk melanjutkan aktifitas Ilegal diwilayah tersebut.
Dihimbau siang mereka nekat kerja malam. Padahal baru hitungan jam Pihak PT Timah turun kelokasi untuk melakukan himbauan keras bagi para penambang ilegal dilaut Sukadamai, Toboali, Bangka Selatan, Sabtu, 8/3/2025 siang
Pihak perusahaan saat ini pun sudah menginformasikan melalui surat edaran tentang penyetopan sementara bernomor 1049/Tbk/UM-3130/25-S2.5 terhitung tanggal 8/3/2025
Berbicara mengenai pertambangan dan polemik siapa aktor intelektual sebagai muara penampung biji timah yang diduga ilegal tersebut, Hingga saat ini jika di filosofikan semacam “Tali benang kusut sulit untuk di uraikan” Hingga sampai saat ini masih misteri.
Pantauan wartawan, Tampak masih banyak aktifitas tambang diduga PIP ilegal yang mana kian menjamur nekat untuk bekerja, Sabtu, (8/3/2025) Malam
“Iya bang masih banyak yang kerja malam hari, memang tadi siang menjelang sore ada pihak PT Timah melakukan Penyetopan,” Kata sumber Gashnews
Kemudian guna melengkapi data agar tepat dan akurat, awak media kembali menggali informasi lebih dalam lagi terkait hal tersebut. Ternyata dibenarkan dari sumber berikutnya terkait aktifitas tambang ilegal yang beraktifitas pada malam hari.
“Benar bang ada yang kerja malam hari,” Singkat sumber
Sampai disini, Publik pun ikut menyoroti betapa mirisnya dampak negatif akibat dari aktifitas tambang ilegal tersebut, mulai dari kompensasi yang kian lenyap bak ditelan bumi dan terutama perusahaan BUMN milik negara itu harus menelan kepahitan lantaran mengalami kerugian.
Guna berimbangan berita, Awak media sudah berupaya melakukan konfirmasi dan menunggu jawaban kepada Sigit Prabowo selaku Division Head Area Bangka Selatan, Seperti apa kedepannya dalam menangani hal tersebut
(Sony)