Gash – Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Gitto mengungkapkan bahwa volume sampah di Kota Toboali mengalami peningkatan 10 sampai dengan 15 persen pada bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
“Kenaikan volume sampah pada bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah ini, jika dibandingkan dengan hari biasanya,” ungkap Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Basel Gitto, di Toboali, Selasa (11/4/2025) siang.
Gitto menjelaskan bahwa produksi sampah setiap harinya selama bulan suci Ramadhan ini berkisar di angka 40 ton per hari dari total 10 truk pengangkut sampah, 2 mobil satgas dan 1 kendaraan roda tiga yang beroperasi.
“Jadi, selama 10 hari puasa total sampah yang berhasil diangkut oleh petugas kita kurang lebih 400 ton sampah. Kenaikan ini disebabkan tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah 2025 ini,” jelasnya.
“Peningkatan produksi sampah yang terdiri dari sampah organik sisa makanan, batok kelapa muda, plastik dan jenis sampah lainnya yang pada intinya kebanyakannya adalah dari sampah takjil, dan sering terjadi dibeberapa titik seperti, di pasar terminal, pasar Toboali, area Jalan Jendral Sudirman, alun-alun dan rute perumnas UPTB menuju desa Gadung Toboali,” tambah Gitto.
Selain itu, Gitto mengatakan bahwa produksi sampah akan terus mengalami peningkatan selama Ramadhan sampai dengan lebaran idul Fitri nantinya.
“Karena konsumsi makanan kemasan menjadi paling dominan saat bulan puasa Ramadhan maupun lebaran nanti, yang tentunya kami perkirakan sampah akan terus mengalami peningkatan,” sebutnya.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya dalam upaya mengantisipasi peningkatan volume sampah tersebut telah menyiapkan beberapa armada pengangkut sampah, dan juga tim piket yang siap melayani jika ada aduan dari masyarakat terkait dengan masalah sampah.
“Sampah-sampah ini sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir, dipilah dulu dari tim truk yang masih memiliki nilai jual. Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk meminimalisir penggunaan sampah plastik dan beralih ke kemasan yang lebih ramah lingkungan,” tutup Gitto.
(Redaksi Gashnews)