Bangka Selatan, gashnews.com – pemberitaan hoaks kembali beredar mereka Sempat diberitakan beberapa hari yang lalu nama Yudis sebagai narasumber di catut oleh salah satu pemberita di salah satu media online tanpa konfirmasi yang di anggap kurang jelas, sehingga memicu ke arah perbuatan yang tidak menyenangkan.
Perlu di ketahui Yudis selain pernah berprofesi sebagai seorang guru honorer dirinya juga telah bergabung di media gashnews.com sejak tanggal 1 april 2024
Sebagai wartawan Bangka Selatan itu dirinya jelas tidak terima namanya ditulis tanpa konfirmasi yang dinilai tidak pasti kejelasannya itu. Hal tersebut dilakukan oleh berinisial (Irv) salah satu oknum wartawan media online yang ingin hendak mencari atau menggali informasi yang berkembang terkait pertambangan di kec. Lepar
Kali ini jelas berdampak profesional seorang oknum wartawan kembali di uji dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang jurnalis sesuai dengan kode etik jurnalistik (KEJ).
Apalagi saat ini profesi seorang jurnalis sedang dirundung kesedihan lantaran rencana akan di terbitkan sejumlah Pasal-Pasal dalam RUU Penyiaran, yang mana akan berpotensi mengancam Kemerdekaan Pers di Indonesia. banyak rekan jurnalis Babel memprotes dan menolak Draf Revisi Undang-undang Penyiaran yang dianggap akan mengancam kemerdekaan Pers di Indonesia.
Hal memalukan yang dilakukan oleh Salah satu oknum wartawan berinisial (Irv) berani nya menulis nama seseorang dengan lantang hingga saat diminta konfirmasi balik namun dirinya terkesan enggan mengklarifikasi berita nya itu. Tingkah kurang senonohnya itu seakan melebihi aparat penegak hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia ini.
Kepada wartawan yudis mengatakan” sontak saya merasa kaget terkait dari salah satu terbitan pemberitaan yang menulis nama saya secara terang-terangan terkait aktivitas tambang dan terkait kolektor timah yang belum tentu benar itu. yang katanya berada di desa tempat saya tinggal,” Kata Yudis salah satu warga desa kumbung, kec. Lepar, kab. Bangka Selatan.
“Awalnya salah satu oknum wartawan (Ir) yang mengaku wartawan tersebut mengirimkan pesan WhatsApp kepada saya prihal tambang yang ada didesa saya. Dirinya menduga saya yang mengkondisikan lahan yang dimaksud tersebut. Sontak saja saya kaget dong,” Ujar Yudis yang berhasil di rangkum kepada Tim Jokers Basel, Minggu, 19/05/2024 siang lalu
“Ass bos ku izin konfirmasi biar pemberitaan kita berimbang bos yang kondisikan ya ? Kata wartawan itu .
Saya saja tidak punya tambang ,” ucap Yudis
“Melihat isi WhatsApp tersebut saya sontak kaget dong dengan salah satu media yang menyebutkan nama saya ini dan saya yang dulunya berprofesi sebagai seorang guru dan saat ini telah bergabung di media gashnews.com sangat mendukung sekali dan bersinergi dengan kegiatan pers atau jurnalis dan hingga sampai saat ini teman saya yang berprofesi sebagai wartawan kami masih menjalin hubungan baik kok ,” papar yudis
“Mirisnya saya di isukan sebagai koordinator tambang yang kata mereka berada di hutan bakaw ? Perlu disimak baru – baru ini pada Tanggal 3 mei 2024 kami bersama warga desa kumbung, Kapolsek Lepar, kemudian babinsa setempat di kec. Lepar telah menanam 1000 bibit bakaw secara swadaya dan saya sendiri sebagai inisiator nya ,” beber Yudis
“Disini saya mohon kepada salah (Ir) salah satu oknum wartawan media on-line yang telah menerbitkan berita terkait hal tersbut, agar lebih bijak dalam menjalankan tugasnya sebagai wartawan.
“Terkait hal ini saya merasa Hak jawab saya tidak terpenuhi, untuk itu saya minta kepada saudara (IRV) agar segera mengklarifikasi hal tersebut.
” Satu lagi bang saya merasa nama baik saya tercemar, saya akan laporkan oknum wartawan itu ke dewan pers ( DP ) dan Kepolisian.
“Yuk mari kita bersinergi dalam membangun negri karna, kemerdekaan pers telah di atur dalam undang – udang di negara Republik Indonesia yang kita cintai ini,” pungkas yudis.
( Tim Jokers Basel )